Abdullah bin iyas menceritakan dari ayahnya, "suatu hari Umar bin Abdul aziz mengantarkan jenazah ke kubur. Ketika para pengiring lainnya pergi, Umar dan salah seorang sahabatnya masih tetap berada disisi kuburan tersebut. Lalu sahabatnya bertanya, "wahai Amirul Mukminin, jenazah itu telah meninggalkanmu, tidaklah engkau ingin meninggalkannya?"Umar menjawab, "ya aku juga ingin meninggalkannya, akan tetapi kuburan yang dibelakangku seakan memanggilku dan berkata,"wahai Umar, tidakkah engkau ingin bertanya kepadaku tentang apa yang telah kuperbuat atasnya?" Aku menjawab, "ya. Lalu dia berkata, "aku telah mengoyak - ngoyak kain kafannya, mencabik- cabik badannya, menghisap darahnya dan memakan dagingnya."
Seakan kubur berkata lagi,"tidaklah engkau ingin bertanya tentang apa yang telah aku perbuat pada anggota tubuh si mayit? aku menjawab, "ya. Lalu dia berkata, "aku telah mencabut kedua telapak tangan dari tulang hastanya, tulang hasta dari tulang lengan atasnya dan tulang lengan atas dari tulang pundaknya. Aku juga telah mencabut kedua tulang pangkal paha dari kedua pahanya, paha dari lututnya, lutut dari tulang betisnya dan betis dari telapak kakinya.
Sejurus kemudian, Umar menangis lalu berkata, " bukankah dunia itu fana, yang mulia bisa menjadi hina, yang kaya menjadi miskin, yang muda menjadi tua dan yang hidup akhirnya mati??"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar